BAB VIII
PENGUMPULAN DATA PTK
A. Teknik
Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data dapat digolongkan ke dalam 3
jenis:
a.
Metode
kertas dan pensil
1)
Catatan
lapangan pribadi
2)
Buku
harian siswa
3)
Kuesioner
b.
Metode
“hidup”
1)
Metode
sosiometri
Metode ini sangat penting untuk
menganalisis hubungan sosial, tetapi akan sangat mengganggu siswa apabila tidak
dilaksanakan dengan baik. Di sini siswa diminta untuk menentukan siapa dari
teman-temannya yang disenangi dan siapa yang tidak disenangi. Gutu/peneliti
kemudian menganalisis informasi tersebut dengan tujuan meningkatkan suasana
sosial dan emosional di dalam kelas.
2)
Interview
dan diskusi
c.
Metode
ostensif
1)
Presentasi
slide-tape
Cara ini sukar diperoleh dan sangat
terbatas mengenai apa yang akan disajikan. Pemakaian kamera dapat sangat
mengganggu siswa, di samping juga sukar untuk menentukan momen/waktu yang tepat
yang perlu diabadikan.
2)
Interview
dengan audio-tape
Cara ini merupakan sumber data yang
berharga, dapat memberikan apa yang ada dalam percakapan, meskipun tanpa adanya
gambaran visual.
3)
Video-tape
Cara ini adalah yang paling baik untuk
menggambarakan keadaan yang sesungguhnya di kelas. Yang sangat menghambat
adalah mahalnya harga atau ketersediaan peralatan, pelatihan orang yang
menggunakannya serta menerjemahkan percakapan-percakapan, di samping adanya
alat dan operator akan mengganggu kelas.
2. Pembatasan data yang
dikumpulkan
Di
dalam melakukan penelitian tindakan perlu sekali untuk mengadakan
pembatasan-pembatasan. Mengingat apa yang direncanakan dapat berubah, maka
pembatasan-pembatasan tersebut juga dapat berubah/ menjadi lebih luas. Untuk
menentukan data mana yang relevan, guru/ peneliti harus selalu mengingat titik
fokus penelitian yang telah ditentukan sebelumnya.
B. Alat
Penelitian untuk Pengumpulan Data
Adapun beberapa alat penelitian yang dapat dipakai
untuk membantu indra manusia dalam penelitian, yaitu:
1.
Pengamatan/
Observasi
Pengamatan atau
observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau
pengamat melihat situasi penelitian. Untuk mencapai tujuan pengamatan,
diperlukan adanya pedoman pengamatan. Untuk menghindari pengaruh objektifitas
pengamat, digunakan dua atau tiga pengamat yang memilki latar belakang keilmuan
yang serupa.
a.
Beberapa
Pendekatan Prosedur Observasi
Lebih jauh
pencermatan beberapa pendekatan observasi berikut dapat berfungsi lebih
mengarahkan pilihan prosedur observasi yang paling sesuai untuk keperluan yang
sedang dihadapi.
1)
Interpretasi
Fakta yang direkam dalam observasi itu
langsung dinterpretasikan dengan kerangka pikir tertentu, misalnya yang
diartikulasikan sebagai asas-asas pembelajaran siswa aktif (Learned-centered instruction). Ini
berarti bahwa apa yang dikatakan atau dilakukan oleh guru dan/atau siswa diberi
makna yang khas dan unik dalam mengobservasi sesuatu episode pembelajaran.
2)
Fokus
Dari segi titik tujuan observasi dapat
dibedakan dari prosedur yang tidak secara a-priori menetapkan titik tujuan
kecuali kehendak untuk memotret kesan umum tentang penerapan pendekatan
pembelajaran siswa aktif. Di pihak lain sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Ada pula observasi yang sebelum pelaksanaannya telah menetapkan
titik-titik tujuan tertentu. Ini berarti bahwa, dengan penetapan fokus yang
dimaksud perhatian pengamat terutama akan dibatasi pada titik bidik yang telah
ditetapkan.
3)
Pelaksanaan
PTK
Guru merupakan pelaksana dan pengamat
dalam PTK.
4)
Tujuan
Observasi dalam PTK dilakukan untuk
memantau proses dan hasil pembelajaran yang fungsinya untuk menyusun
langkah-langkah perbaikan. Hal yang harus dihindari dalam pelaksanaan PTK
adalah observasi yang terpusat pada kekurangan dan/atau kesalahan guru.
5)
Alat
bantu rekam
Alat bantu rekam dapat menunjang
kelengkapan data saat observasi. Misalnya dapat berupa selembar kertas kosong
atau kamera video.
6)
Sasaran
Observasi
Sasaran obervasi dipusatkan pada proses
dan hasil tindakan pembelajaran. Kemudian hasil observasi tersebut dijadikan
bahan refleksi.
b.
Pilihan
Prosedur Observasi
1)
Observasi
Terbuka
2)
Observasi
Terfokus
3)
Observasi
Terstruktur
4)
Obervasi
Sistematik
c.
Langkah-langkah
Observasi
1)
Pertemuan
Perencanaan
Penentuan perencanaan merupakan kegiatan
sebelum observasi yang bertujuan menyamakan persepsi antara observer dan
observee.
2)
Penetapan
Fokus
Fokus observasi ditetapkan pada
perbaikan yang dilakukan dalam suatu siklus PTK.
3)
Penentuan
Kriteria Observasi
a)
Peningkatan
proses pembelajaran
b)
Peniningkatan
hasil belajar
c)
Peningkatan
keterlibatan warga sekolah dalam tindakan perbaikan
4)
Alat
Bantu Observasi
5)
Keterampilan
Mengobservasi
6)
Diskusi
Balikan
7)
Perencanaan
Tindak Lanjut
2.
Wawancara
Wawancara adalah
metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
observee.
3.
Kuisioner
Kuisioner
merupakan pertanyaan yang diajukan kepada observee melalui tulisan. Kuisioner
terdiri dari: kuisioner terbuka dan kuisioner tertutup.
4.
Tes
Tes ialah
rangsangan yang diberikan kepada seseorang untuk memperoleh jawaban-jawaban
yang dijadikan penetapan skor.
5.
Daftar
Inventari Kepribadian
a.
Daftar
inventori
b.
Skala
Penilaian
c.
Teknik
Proyeksi
6.
Skala
Skala adalah
seperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada subjek, objek, atau tingkah laku
dengan tujuan mengukur sifat.
a.
Skala
likert
Sejumlah pertanyaan positif dan negatif mengenai
suatu objek sikap. Subjek menunjukkan sangat setuju, setuju, abstain, tidak
setuju, atau sangat tidak setuju.
b.
Skala
thurstone
Skala dikembangkan oleh thurstone ada 11
dari menyenangkan, netral, sampai tidak menyenangkan.
c.
Skala
Guttman
d.
Skala
perbedaan makna
e.
C.
Memonitor Data
Memonitor data dapat dilakukan oleh guru/peneliti
sendiri, temannya atau sekelompok teman, atau oleh siswa.
1.
Memonitor
Sendiri
2.
Monitoring
oleh teman-teman
3.
Monitoring
oleh siswa
4.
Monitoring
bersama
D.
Analisis Data
Analisis adalah memberikan makna/arti terhadap apa yang
telah terjadi di dalam kehidupan/kelas sesungguhnya. Tingkah laku yang
diperinci hanya menunjukkan beberapa kali orang melakukan sesuatu, tetapi bukan
alasan ia melakukannya. Cara ini hanya terpaku pada jenjang deskriptif saja,
dan apa yang dapat dilihat.
E.
Validasi Data
Cara-cara validasi data
yaitu:
1.
Triangulasi
Triangulasi
adalah membandingkan persepsi sumber data/informan yang satu dengan yang lain
di dalam/mengenai situasi yang sama. Misalnya persepsi situasi mengajar
ditinjau dari: guru, siswa, pengamat.
2.
Penjenuhan
Dalam proses ini
tidak lagi diperoleh data tambahan/baru jadi observasi/wawancara dilaksanakan
berulang-ulang sampai tidak lagi diperoleh data baru (hipotesis tervalidasi).
3.
Triangulasi
Triangulasi
dengan memakai berbagai sumber: survei; kuesioner; observasi; intervensi;
dokumen.
4.
Audit
Trail
Data diperiksa
oleh pihak ketiga misalnya oleh responden kunci mencakup informasi yang
mendeskripsikan cara-cara yang dipakai untuk mengontrol kesalahan sehingga
mampu mengambil kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
F.
Sintetis Data
Mensitesis data berarti mengumpulkan semua data yang
diperoleh dalam bentuk sedemikian rupa sehingga mudah dikomunikasikan kepada,
dan dipahami oleh masyarakat. Butir-butir yang perlu diperhatikan adalah:
1.
Kebutuhan
akan penelitian tindakan, baik antar maupun di dalam sekolah,
2.
Kebutuhan
akan dukungan dari teman/pemberi dana,
3.
Kebutuhan
guru untuk mempublikasikan hasil penelitiannya,
4.
Kebutuhan
majalah-majalah ilmiah yang berhubungan dengan penelitian serta perguruan
tinggi, dan
5.
Kebutuhan
untuk menyusun jaringan sebagai forum/tempat tukar menukar informasi.
G.
Interpretasi Data
Hipotesis/data yang telah divalidasi diinterpretasikan
dengan cara menghubungkan dengan teori-teori, norma-norma yang berlaku. Hal ini
dimaksudkan untuk memberi arti terhadap apa yang telah diperoleh sebagai hasil
penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar